Oli mesin adalah ‘darah’ vital bagi kendaraan Anda. Ia bukan sekadar cairan, melainkan sebuah formula kimiawi kompleks yang bertugas melumasi, mendinginkan, dan melindungi ribuan komponen mesin yang bergerak. Tapi, kapankah waktu yang paling tepat untuk menggantinya? Apakah patokan utamanya adalah jarak tempuh yang sudah dilalui, ataukah durasi pemakaian mobil? Ternyata, kedua hal ini sama pentingnya dan tidak bisa diabaikan.

“Hukuman” Berat bagi Oli: Macet dan Oksidasi

Banyak dari kita berpikir, selama mobil jarang dipakai, oli akan baik-baik saja. Ini adalah pemahaman yang keliru!

Seiring bertambahnya jam kerja, kemampuan senyawa kimia oli pasti akan menurun. Oli modern didesain untuk menghadapi kondisi berat, namun ia punya batas. Terlebih jika mobil Anda sering berjibaku dengan kemacetan parah. Kondisi stop and go di perkotaan sangat ‘menyiksa’ mesin dan membuat oli bekerja ekstra keras tanpa pendinginan alami yang optimal.

Apalagi, bahkan mobil yang hanya diparkir di garasi dalam waktu lama pun tidak benar-benar aman.

Mobil yang diparkir lama tetap mengalami oksidasi alami di dalam mesin. Proses ini menghasilkan kandungan air yang perlahan merusak formula oli. Begitu mesin dinyalakan, air ini akan mempercepat kerusakan senyawa pelumas, menurunkan kemampuannya melindungi komponen, dan yang lebih parah, memicu timbulnya karat di ruang mesin.

Bahaya Ganda Oli Kedaluwarsa

Jika kemampuan oli sudah menurun, dampaknya fatal dan berlapis.

  1. Peningkatan Gesekan dan Residu: Oli yang sudah rusak gagal melumasi dengan baik, otomatis gesekan antar komponen mesin meningkat. Peningkatan gesekan ini menghasilkan residu atau kotoran yang berlebihan. Jika dibiarkan, kotoran ini akan menumpuk di saluran oli, bahkan bisa menyumbat filter oli dan pompa oli.
  2. Mesin Overheat dan Boros BBM: Fungsi penting lain oli adalah melepaskan panas mesin. Ketika oli tidak lagi efektif, suhu kerja mesin akan melonjak. Kerja radiator pun menjadi lebih berat. Suhu kerja yang terlalu tinggi ini membuat mesin kesulitan beroperasi, tenaga yang dihasilkan berkurang, dan yang pasti, mobil jadi lebih boros bahan bakar.
BACA JUGA:  Begini Cara Mengurus BPKB yang Hilang

Jarak Tempuh VS Waktu: Mana yang Harus Didahulukan?

Lantas, bagaimana cara menentukan jadwal penggantian oli yang paling ideal?

Secara umum, pabrikan menyarankan penggantian oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Penjelasan dari Auto2000 menegaskan bahwa kedua patokan ini sama-sama valid. Anda harus memilih mana yang lebih cepat dicapai.

  • Prioritas Jarak Tempuh (10.000 km): Jika mobilitas Anda sangat tinggi—misalnya sering bepergian luar kota atau menggunakan mobil untuk taksi online—Anda mungkin mencapai 10.000 km dalam waktu kurang dari enam bulan. Jangan ditunda! Meskipun belum 6 bulan, oli sudah bekerja keras dan berpotensi menghasilkan residu tinggi. Segera ganti untuk mencegah kerusakan formula oli.
  • Prioritas Waktu (6 Bulan): Bagi pemilik mobil yang lebih banyak beraktivitas di dalam kota atau jarang menggunakan mobil, 10.000 km mungkin sulit tercapai dalam setengah tahun. Namun, situasi stop and go dan risiko oksidasi alami tetap mengintai. Meskipun odometer belum menyentuh batas, ganti oli setelah 6 bulan adalah keharusan mutlak. Oksidasi tidak mengenal jarak tempuh.

Seperti yang disampaikan oleh Yagimin, Chief Marketing Auto2000, “Lihat mana yang tercapai lebih dahulu, baik itu jarak tempuh ataupun waktu pemakaian, segera ganti oli kalau sudah melampauinya. Jangan ditunda karena banyak risiko yang timbul akibat tidak ganti oli mesin secara rutin.”

Sudut Pandang Saya: Kenyamanan dan Perawatan Mobil Sewa

Sebagai penyedia jasa sewa mobil, Jakrent sangat memahami pentingnya perawatan mesin yang optimal, termasuk urusan ganti oli. Kami tidak bisa sembarangan. Ketika kami menyewakan mobil kepada Anda, kami harus memastikan mobil tersebut dalam kondisi prima, aman, dan nyaman untuk perjalanan jauh maupun dekat.

BACA JUGA:  Cara Mengatasi Masalah Starter Mobil

Kami memiliki jadwal perawatan yang ketat. Kami selalu berpatokan pada sistem “mana yang lebih dahulu tercapai” untuk semua unit kami. Dengan begitu, penyewa seperti Anda tidak perlu khawatir akan performa mesin yang loyo atau risiko mogok di tengah jalan akibat kelalaian perawatan.

Kami memastikan bahwa setiap mobil yang kami sewakan tidak hanya bersih secara tampilan, tetapi juga sehat secara performa mesin. Itu adalah jaminan kualitas Jakrent yang tidak bisa ditawar.