Belakangan ini, isu seputar bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan air kembali mencuat dan meresahkan banyak pemilik kendaraan. Namun, kontaminasi air di tangki mobil atau motor tidak selalu disebabkan oleh kecurangan di SPBU. Seringkali, air masuk karena hal-hal sepele, seperti kondensasi uap udara, bocornya tutup tangki saat hujan deras, atau bahkan tangki yang mulai berkarat.
Sebagai pemilik atau pengguna mobil apalagi kalau seperti saya yang sering sewa mobil di Jakrent untuk keperluan liputan masalah ini wajib diwaspadai. Bayangkan, sedang asyik di perjalanan, tiba-tiba mobil sewaan mogok total karena jeroan mesin ‘keracunan’ air. Tentu urusannya bisa panjang dan mengganggu agenda kerja!
Air yang bercampur dengan bensin atau solar adalah musuh utama sistem pembakaran. Karena air tidak bisa terbakar, kehadirannya akan mengganggu seluruh siklus kerja mesin, dari proses pelumasan hingga kelistrikan.
Mari kita kenali lebih dalam, apa saja 6 ciri-ciri fatal yang menandakan tangki bahan bakar kendaraan Anda kemasukan air, yang dirangkum dari berbagai sumber tepercaya seperti P-Fleet dan Fuel Logic.
6 Ciri-Ciri Bahaya: Mesin ‘Batuk-Batuk’ Hingga Mati Mendadak
Air dan bahan bakar adalah dua zat yang tak bisa bersatu. Karena air lebih berat, ia akan mengendap di dasar tangki, siap untuk tersedot ke sistem bahan bakar dan menimbulkan kekacauan.
1. Mesin Susah Start dan Tenaga Ambles Gejala awal yang paling kentara adalah mobil sulit dihidupkan, apalagi saat mesin masih dingin. Ketika starter diputar, mesin seperti enggan menyala karena pembakaran terganggu air. Kalaupun berhasil menyala, rasanya seperti mengendarai mobil yang ‘kehabisan napaga’. Akselerasi loyo, dan respons gas terasa lambat.
2. Mesin ‘Batuk-Batuk’ Saat Digas (Misfire) Saat Anda menginjak pedal gas, mobil bukannya melaju mulus, malah terasa tersendat atau ‘batuk-batuk’. Campuran bahan bakar yang terkontaminasi air menciptakan pembakaran tidak stabil, membuat mesin seperti ragu-ragu saat diperintah menambah kecepatan. Efek ini sangat mengganggu, terutama saat mendaki tanjakan atau menyalip kendaraan lain.
3. Putaran Idle Tidak Stabil dan Mesin Bergetar Saat mobil dalam kondisi netral atau idle di lampu merah, perhatikan putaran mesinnya. Jika mesin brebet, bergetar hebat, atau putaran RPM-nya naik-turun tidak beraturan, ini adalah sinyal kuat air mengacaukan pola semprotan bahan bakar pada sistem injeksi.
4. Mesin Tiba-Tiba ‘Ngambek’ dan Mati Total Ini adalah skenario terburuk. Mesin yang tiba-tiba mati mendadak tanpa gejala overheating seringkali disebabkan oleh plugging total dari air di saluran bahan bakar. Air berhasil masuk ke ruang bakar dan menggagalkan proses pembakaran sepenuhnya, menyebabkan mobil mogok di tempat.
5. Bau Bahan Bakar Berubah Aneh Sensasi penciuman juga bisa menjadi detektor dini. Bahan bakar yang tercampur air bisa mengeluarkan bau apek atau berbeda dari biasanya. Perubahan sifat kimia ini memengaruhi aroma, memberikan petunjuk awal sebelum kerusakan mekanis terjadi.
6. Muncul Karat dan Endapan di Sistem Air yang mengendap adalah pemicu korosi (karat) pada tangki logam. Karat ini tidak hanya menggerogoti tangki, tapi juga ikut terbawa dan menyumbat filter bahan bakar atau bahkan merusak injektor. Saat servis, temuan endapan karat atau lumpur tipis di dasar tangki adalah bukti tak terbantahkan bahwa air sudah lama bersarang.
Kerusakan Jangka Panjang: Dari Pompa Bensin Sampai Mesin Seizure
Dampak kontaminasi air ini bukan hanya sebatas performa menurun, namun berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang yang sangat mahal, seperti dikutip dari TATA AIG:
- Pompa Bahan Bakar Terganggu: Air tidak melumasi pompa bahan bakar seperti bensin/solar. Kehadiran air dapat menyebabkan pompa bekerja lebih keras, menghasilkan suara kasar, dan mempercepat kerusakan mekanis hingga akhirnya macet.
- Injektor ‘Stres’ dan Tersumbat: Pada mesin injeksi berpresisi tinggi, air merusak pola semprotan injektor. Lama kelamaan, lubang injektor bisa tersumbat atau rusak karena bekerja di bawah kondisi yang tidak ideal.
- Gangguan Pelumasan Mesin: Air bisa berinteraksi dengan oli mesin, menghasilkan emulsi yang menurunkan kemampuan pelumasan oli. Tanpa pelumasan optimal, gesekan antar komponen mesin meningkat drastis, menyebabkan keausan prematur.
- Mesin ‘Ngancing’ (Seizure): Ini adalah ending paling horor. Gabungan dari kegagalan pelumasan, injektor yang macet, dan panas berlebihan akibat gesekan, bisa membuat komponen mesin terkunci total. Kondisi seizure membutuhkan perbaikan besar yang biayanya bisa setara dengan harga mobil bekas.
Solusi Praktis: Cara Menguras Air dari Tangki Bahan Bakar
Menurut Muhamad Altin Massinai dalam bukunya Tips Merawat Mobil Kesayangan, air yang mengendap di dasar tangki bisa dikeluarkan dengan metode sederhana karena sifat air yang lebih berat daripada bahan bakar.
Untuk mobil bensin modern, air yang terlanjur masuk ke saluran bisa dikeluarkan melalui filter bensin. Buka bagian tersebut dan kuras sisa air yang mengendap. Untuk mobil diesel, sistemnya seringkali sudah dilengkapi pompa tangan (hand pump) yang memungkinkan kita membuang air dan busa dari jalur solar secara manual hingga yang tersisa hanya solar murni.
Namun, jika Anda mendeteksi gejala serius pada mobil, apalagi jika mobil tersebut adalah unit sewa mobil dari Jakrent seperti yang saya sering gunakan sebaiknya jangan ambil risiko untuk menanganinya sendiri. Segera hubungi penyedia jasa atau bawa ke bengkel tepercaya. Biarkan profesional yang membersihkan tangki dan sistem bahan bakar agar semua tuntas dan kita tidak perlu menanggung kerugian besar.
