Ketika memilih mobil untuk kebutuhan sehari-hari atau sekadar rekreasi, banyak orang di Indonesia mulai melirik jenis kendaraan Low Cost Green Car (LCGC). Namun, tidak sedikit pula yang masih memilih mobil non-LCGC karena berbagai pertimbangan performa, kenyamanan, hingga gaya hidup.

Sebelum memutuskan mana yang terbaik untuk Anda, penting untuk memahami perbedaan antara kedua jenis mobil ini, baik dari segi harga, spesifikasi, konsumsi bahan bakar, pajak, fitur keselamatan, hingga variasi model yang tersedia. Mari kita bahas satu per satu.

Apa Itu Mobil LCGC?

Mobil LCGC adalah kendaraan yang dirancang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, sesuai standar emisi Euro 4 dan efisiensi BBM minimal 20 km/liter. Selain itu, harganya pun relatif terjangkau, biasanya di bawah Rp200 jutaan. Kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah sebagai upaya meningkatkan akses masyarakat menengah ke bawah terhadap kendaraan pribadi yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Sementara itu, mobil non-LCGC adalah kendaraan yang tidak memenuhi salah satu atau seluruh kriteria tersebut—baik dari segi kapasitas mesin, efisiensi BBM, maupun emisi gas buang. Meskipun harganya lebih mahal, mobil jenis ini sering kali menawarkan performa dan fitur yang lebih lengkap.

Bagi Anda yang ingin mencoba atau menyewa mobil LCGC tanpa harus membelinya, layanan sewa mobil seperti Jakrent.id bisa menjadi solusi. Jakrent menyediakan layanan sewa mobil di Jakarta, termasuk beberapa varian mobil LCGC yang siap digunakan untuk kebutuhan harian atau perjalanan singkat.

Perbedaan dalam Harga

Perbedaan paling mencolok antara mobil LCGC dan non-LCGC adalah dari sisi harga. Mobil LCGC umumnya dibanderol di bawah Rp150 juta, bahkan banyak yang dijual di kisaran Rp130-140 juta. Harganya yang relatif rendah membuat mobil ini sangat diminati oleh keluarga muda, pengemudi baru, atau mereka yang memiliki anggaran terbatas namun tetap ingin memiliki kendaraan pribadi.

BACA JUGA:  5 Mobil Bekas yang Layak Dibeli: Kualitas Terjamin dengan Harga Terjangkau

Sebaliknya, mobil non-LCGC memiliki harga yang lebih tinggi, mulai dari Rp200 juta hingga ratusan juta rupiah lebih, tergantung merek, tipe, dan fitur tambahannya. Harga yang lebih mahal ini wajar mengingat kapasitas mesin yang lebih besar dan fitur-fitur canggih yang ditawarkan.

Namun, bukan berarti mobil non-LCGC tidak laku di pasaran. Banyak konsumen yang rela membayar lebih demi performa mesin yang lebih responsif dan kenyamanan berkendara yang lebih baik.

Perbedaan dalam Spesifikasi Mesin

Dari segi spesifikasi mesin, mobil LCGC biasanya menggunakan mesin dengan kapasitas di bawah 1200cc. Kapasitas mesin yang lebih kecil ini tentunya mendukung efisiensi bahan bakar, menjadikan mobil ini cocok untuk penggunaan di perkotaan, terutama di jalanan padat seperti Jakarta.

Di sisi lain, mobil non-LCGC umumnya memiliki mesin di atas 1200cc, bahkan ada yang mencapai 1500cc hingga 2000cc. Mesin yang lebih besar memberikan tenaga yang lebih kuat, sehingga lebih nyaman dikendarai di medan yang lebih bervariasi, termasuk saat melaju di tol atau tur panjang di luar kota.

Selain itu, mobil non-LCGC biasanya dilengkapi dengan teknologi transmisi yang lebih modern, sistem kemudi yang lebih presisi, serta suspensi yang lebih stabil, yang semakin meningkatkan kenyamanan berkendara.

Konsumsi Bahan Bakar: Efisiensi vs Performa

Efisiensi bahan bakar menjadi nilai utama mobil LCGC. Dengan klaim konsumsi bahan bakar hingga 20 km/liter (tergantung kondisi jalan dan cara berkendara), mobil jenis ini sangat ideal bagi mereka yang sering melakukan perjalanan pendek atau bolak-balik ke kantor.

Sementara itu, mobil non-LCGC umumnya memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih boros, terutama jika menggunakan mesin berkapasitas besar. Namun, konsumsi BBM yang lebih tinggi ini sebanding dengan performa yang didapat, terutama saat menanjak, melewati jalan bebas hambatan, atau membawa penumpang dan barang dalam jumlah besar.

BACA JUGA:  Perbedaan SUV dan Crossover: Mana yang Lebih Cocok?

Jika Anda ingin merasakan perbedaan konsumsi BBM antara kedua jenis mobil ini tanpa harus membeli, Anda bisa mencoba menyewa salah satunya melalui Jakrent.id , yang menyediakan opsi mobil LCGC dan non-LCGC untuk sewa di wilayah Jakarta.

Pajak Kendaraan: Biaya Tahunan yang Harus Dipertimbangkan

Pajak kendaraan juga menjadi faktor penting dalam memilih mobil. Mobil LCGC biasanya dikenai pajak yang lebih rendah karena kapasitas mesinnya lebih kecil dan sudah memenuhi standar emisi Euro 4. Ini tentu saja membuat biaya tahunan kendaraan lebih murah, baik untuk individu maupun bisnis.

Sebaliknya, mobil non-LCGC memiliki pajak yang lebih tinggi karena kapasitas mesinnya lebih besar dan belum tentu memenuhi semua syarat mobil ramah lingkungan. Meski begitu, bagi sebagian orang, biaya pajak yang lebih tinggi tidak menjadi masalah besar jika performa dan kenyamanan menjadi prioritas utama.

Fitur Keselamatan: Dasar vs Lengkap

Dalam hal fitur keselamatan, mobil non-LCGC biasanya lebih unggul. Beberapa fitur yang sering ditemukan pada mobil non-LCGC antara lain:

  • Airbag ganda
  • Rem ABS
  • Sensor parkir
  • Kamera mundur
  • Sistem pengereman darurat otomatis (AEB)
  • Lane Departure Warning (peringatan keluar jalur)

Fitur-fitur ini tentu meningkatkan keselamatan berkendara, terutama di jalan-jalan perkotaan yang padat atau saat berkendara di malam hari.

Sementara itu, mobil LCGC biasanya hanya dilengkapi dengan fitur dasar seperti airbag tunggal atau ganda dan rem ABS. Meski demikian, fitur tersebut sudah cukup memadai untuk memberikan perlindungan dasar bagi pengemudi dan penumpang dalam situasi darurat.

Varian Model: Terbatas vs Beragam

Mobil LCGC memiliki pilihan varian model yang lebih terbatas karena harus memenuhi persyaratan pemerintah terkait emisi dan efisiensi bahan bakar. Biasanya, varian yang tersedia hanya dalam beberapa pilihan trim, seperti tipe E, G, atau GL.

Sedangkan mobil non-LCGC menawarkan variasi model yang lebih beragam, mulai dari tipe standar, sporty, hingga luxury. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pembeli untuk memilih mobil sesuai gaya hidup dan kebutuhan mereka.

BACA JUGA:  Rahasia Menggunakan Cruise Control Tanpa Risiko Kecelakaan

Misalnya, jika Anda suka berkendara dengan nuansa sporty, mobil hatchback non-LCGC seperti Honda Jazz atau Mazda 2 bisa menjadi pilihan. Atau jika Anda lebih suka tampil elegan, sedan atau SUV non-LCGC bisa dipertimbangkan.

Berikut adalah beberapa contoh mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang populer dan banyak beredar di Indonesia , baik untuk pembelian maupun sewa, termasuk melalui platform seperti Jakrent.id :

1. Toyota Agya

  • Mesin : 1.2L atau 1.0L (tergantung varian)
  • Kapasitas Mesin : Di bawah 1200cc

2. Daihatsu Ayla

  • Mesin : 1.2L atau 1.0L
  • Kapasitas Mesin : Di bawah 1200cc

3. Honda Brio Satya

  • Mesin : 1.2L SOHC
  • Kapasitas Mesin : 1200cc

4. Suzuki Karimun Wagon R

  • Mesin : 1.0L atau 1.2L
  • Kapasitas Mesin : Di bawah 1200cc

5. Toyota Calya

  • Mesin : 1.2L
  • Kapasitas Mesin : 1200cc

6. Daihatsu Sigra

  • Mesin : 1.2L
  • Kapasitas Mesin : 1200cc

7. Wuling Formo / Confero S

  • Mesin : 1.5L (masih memenuhi syarat LCGC karena efisiensi tertentu)
  • Fitur : Tergolong sebagai LCGC versi “low-end MPV”

Apakah Bisa Disewa?

Ya! Beberapa model di atas seperti Toyota Agya , Daihatsu Ayla , dan Honda Brio Satya tersedia untuk disewa di Jakarta melalui Jakrent.id . Platform ini menyediakan opsi sewa harian atau mingguan tanpa perlu membeli secara langsung.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?

Memilih antara mobil LCGC dan non-LCGC tergantung pada kebutuhan dan prioritas Anda. Jika yang Anda cari adalah mobil yang irit bahan bakar, ramah lingkungan, dan terjangkau, maka mobil LCGC bisa menjadi pilihan tepat. Namun, jika Anda mengutamakan performa, kenyamanan, dan fitur lengkap, mobil non-LCGC mungkin lebih cocok untuk Anda.

Tidak perlu buru-buru membeli. Anda bisa mencoba menyewa salah satu dari jenis mobil tersebut terlebih dahulu untuk membandingkan langsung pengalaman berkendara keduanya. Di Jakarta, Jakrent.id menyediakan layanan penyewaan mobil LCGC dan non-LCGC dengan proses yang mudah dan harga kompetitif. Ini bisa menjadi cara praktis untuk mengetahui jenis mobil apa yang benar-benar cocok untuk gaya hidup dan kebutuhan Anda.